Dalam sebuah riwayat Hadist disebutkan, kalau tidak salah di Shahih Muslim, ketika uang pertama kali diciptakan, Iblis dengan serta merta menghapirinya seraya menciumnya 3x sembari berkata: Mungkin sulit memalingkan anak Adam dari Tuhan, tapi dengan ini akan lain ceritanya. Setidaknya uang inilah yang akan membuat mereka lupa Tuhan.
Di era ini, uang telah sampai pada titik terendah. Dulu ia berbentuk emas, kemudian perak, kemudian perunggu, kemudian besi, hingga yang paling mengerikan adalah bentuk kertas. Sama sekali tidak ada harga, bahkan anak kecilpun bisa menyobeknya.
Meski begitu orang tak perduli, ia masih menghipnotis. Kita tak bisa menghitung penipuan, penggelapan, pembunuhan sesama saudara. Ini menjadi bukti bahwa sinar uang sama sekali tidak pudar. Padahal kaum Sufi sudah mati-matian menyadarkan, menghalang-halangi dari tipu daya makhluk ini.
Barangkali kesesuaian gaya dan karakter uang dengan hawa nafsu yang Allah ciptakan dalam diri tiap manusia, menjadi faktor utama ketidak berdayaan mereka terhadap kedikdayaan sihir uang.
Sinis banget! Mungkin itulah perasaan anda ketika membaca tulisan ini. Saya bukan memandang sinis kekuatan positif uang. Sebenarnya uang adalah pisau bermata dua. Bahkan sebuah lembaga sosial-keagamaan sekalipun tak bisa lepas dari kekuatan positif ini.
Ok, dalam beberapa karya fenomenalnya DR. Muhammadil Ghazaly, penulis produktif Mesir, mengatakan “Siapa bilang uang hanya membawa petaka”, lebih lanjut Ghazaly memberi sampel bahwa uang telah, terus menjadi fenomena yang mengiringi perjalanan anak manusia.
Ringkasnya, uang telah menemani seseorang tertawa, sedih, menangis, bahkan mati. Sehingga terkadang kita lupa bahwa ia hanya salah satu alat untuk meraih kebahagiaan atau kesengsaraan.
Uniknya, beberapa hari ini mood saya sedang tidak yahud gara-gara uang. Saya yakin bukan hanya saya, mungkin juga anda. Kertas ini bahkan telah banyak ikut campur urusan pribadi kita. Ini benda apa sih?
24 Maret 2009
Tajamuk Khomis, Qahirah Jadidah.
Tags :
Refleksi
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments